#navbar-iframe { display: none !important; }

Tuesday, September 18, 2012

Manfaat Tertawa

Manfaat Tertawa Bagi Kesehatan
Kegiatan Tertawa ternyat obat yang paling mujarab untuk perawatan jantung. Ungkapan bahwa tertawa itu obat yang mujarab untuk penyakit, ternyata memang benar. Bahkan seorang dokter dari Universitas Maryland di Baltimore, Michael Miller, melakukan penelitian khusus terhadap hubungan ini. Di hadapan pertemuan Asosiasi Jantung Amerika Serikat, Miller mengungkapkan bahwa tertawa bisa menghasilkan suatu zat kimia yang dapat melancarkan peredaran pembuluh darah.

Sunday, September 16, 2012

Sejarah Perangko


Prangko pertama yang merupakan hasil gagasan Sir Rowland Hill diterbitkan di Inggris pada tanggal 6 Mei 1840, dan merupakan prangko pertama yang resmi di dunia. Sebelum tanggal tersebut sudah ada prangko pula tetapi tidak resmi, tidak dapat dipakai oleh masyarakat umum, tetapi hanya oleh kaum bangsawan tertentu. Prangko pertama resmi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Thursday, September 13, 2012

Wali Kota Termuda 15 Tahun Terinspirasi Soekarno


Bashaer Othman menjadi satu-satunya Wali Kota termuda dunia. Di usianya yang masih 15 tahun, pelajar yang masih duduk di kelas 1 SMA Palestina ini sudah diberi jabatan publik sebagai...
Walikota Allar, Tulkarm, Tepi Barat, Palestina.
Bashaer diberi kesempatan mempimpin Kota Allar selama dua bulan, di bawah bimbingan Sufian Shadid, Wali Kota Allar sebenarnya, setelah ia terpilih dalam program pemberdayaan kaum muda Pemerintah Palestina.

Sunday, September 9, 2012

Anton Medan= Sang Preman Menemukan Hidayah

Tan Hok Liang, tapi biasa dipanggil Kok Lien. Saya dilahirkan di Tebing Tinggi, Sumatra Utara, 1 Oktober 1957, sebagai anak ke-2 dari 17 bersaudara. Pada umur 8 tahun saya masuk SD Tebing Tinggi. Ketika saya sedang senang senangnya menikmati dunia pendidikan, tiba-tiba dunia sakolah terpaksa saya tinggalkan karena ibu menyuruh saya berhenti sekolah. Jadi, saya hanya tujuh bulan menikmati bangku SD. Mulai saat itulah saya menjadi tulang punggung keluarga. Saya sadar, mungkin inilah garis hidup saya. Saya terpaksa harus meninggalkan bangku sekolah untuk bekerja membantu mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari

Thursday, September 6, 2012

Munir Said Thalib = mengapa ia harus dibungkam,??

Munir Said Thalib (lahir di Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965 – meninggal di Jakarta jurusan ke Amsterdam, 7 September 2004 pada umur 38 tahun) adalah pria keturunan Arab yang juga seorang aktivis HAM Indonesia. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.
Saat menjabat Dewan Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassus. Setelah Soeharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota tim Mawar.
Jenazah Munir dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Kota Batu.
Istri Munir, Suciwati, bersama aktivis HAM lainnya terus menuntut pemerintah agar mengungkap kasus pembunuhan ini.

Tuesday, September 4, 2012

Mendengarkan Al Qur'an Meningkatkan Kekebalan Tubuh dan Mengurangi Ketegangan Syaraf

Dalam sebuah risalah (makalah) ilmiah yang telah diuji di Amerika, disebutkan bahwa kajian-kajian yang terjadi pada konferensi medis yang diselenggarakan di Kairo baru-baru ini tentang cara mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk membebaskan diri dari penyakit kronis yang serius dan menahun, menetapkan bahwa orang yang mendengarkan Al-Qur’an (secara serius) nampak pada diri mereka perubahan-perubahan fungsional yang menunjukkan pengurangan tingkat ketegangan syaraf otomatis. Dan semua itu sudah dapat direkam atau dicatat dengan peralatan ilmiah yang terbaru dan paling akurat

Sunday, September 2, 2012

Kisah Kebesaran Hati Salman Al Farisi


Mari kita belajar bagaimana Ta'liful Qulub (Ikatan hati) dari kisah dua sahabat ini.

Salman Al Farisi sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita shalihah telah menarik perhatiannya.  Tapi bagaimanapun, Madinah bukanlah tempat ia tumbuh dewasa. Ia berpikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi urusan pelik bagi seorang pendatang seperti Salman. Maka, disampaikanlah gejolak hati itu kepada sahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abu Darda’.

“Subhanalloh, Walhamdulillah..” senang hati Abu Darda’ mendengarnya. Setelah persiapan, beriringanlah kedua sahabat itu menuju rumah wanita sholihah yang dimaksud.