Kahlil Gibran atau Jubran Khalil Jubran adalah salah seorang sastrawan
perantauan (Mahjar) beraliran romantik. Lahir 6 Januari 1883 di sebuah
desa bernama Besharri, Lebanon Utara dan meninggal pada 1931 di usia 48 tahun. berikut
adalah sepenggal kisah kehidupan Profil khalil gibran
kahlil Gibran adalah penyair ternama yang karya-karyanya
mencerminkan perpaduan budaya timur dan barat, penuh analogi, disukai berbagai
kalangan dan populer di berbagai belahan dunia. Kisah kehidupannya banyak
diwarnai penderitaan dari segi ekonomi, ditinggal orang-orang tercinta hingga
kisah cinta yang melankolis dengan kekasihnya May Ziadah.
Gibran lahir 6 Desember 1883 dalam keluarga miskin di
Bisshari,s ebuah kota kecil di Lebanon Utara. Keluarganya adalah penganut
Kristen Maronit, suatu mazhab yang bernaung di bawah gerja Katholik Roma.
Karena kesulitan ekonomi di Lebanon, kelaurga Gibran pindah ke Boston Amerika
Serikat tahun 1894 walaupun keadaan ekonomi mereka juga tidak berubah banyak.
Bakat sastra Gibran mulai terlihat sejak ia bersekolah di Boston (1895-1897).
Tahun 1901 Gibran kembali ke Lebanon dan bersekolah di Madrasah Al-Hikmah
Beirut. Setelah lulus ia mengembara ke Yunani, Italia, Spanyol dan akhirnya
menetap di Paris untuk belajar seni.
Gibran kembali ke Boston karena mendapat kabar ibunya
sakit dan akhirnya meninggal tanun 1903. Sebelumnya adiknya Sultana dan
kakaknya Boutros juga meninggal. Kematian orang-orang terdekat yang sangat
disayangi ini sangat membekas dalam jiwa Gibran yang terekspresi melalui
karya-karyanya.
Gibran hidup dalam dua kutub budaya (barat dan Timur)
sehingga ia menjadi manusia kosmopolit yang tidak terikat pada kebudayaan dan
kebangsaan tertentu.Pemikirannya bersifat global dan tidak terikat oleh ras,
suku,kedaerahan atau negara tertentu. Ia hanya terikat pada perjuangan hak dan
martabat manusia tanpa memandang batas bangsa dan budaya. Gibran juga seorang
pelopor reformasi sosial yang berdampak nyata dalam negerinya Lebanon.
Ia banyak melancarkan kritik sosial yang sangat tajam
melalui tulisan-tulisannya. Dampaknya, karya Gibran Spirits Rebellious di
bakar di muka umum oleh kalangan gereja dan Gibran mendapat hukuman
ekskomunikasi dari pimpinan gerja Beirut. Gibran menganggap kaum geraja penuh
ketidakadilan dan kemunafikan. Ia menyatakan untuk apa dibangun geraja yang
megah sementara para penganutnya hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan.
Mengapa para pendeta hidup mewah makan roti segar dan
anggur lezat sementara para penganutnya hidup menderita. Ia mengkritik kaum
biarawan dengan kata-kata pedas: “Yesus mengutus kalian sebagai domba di tengah
serigala; lantas apa yang menjadikan kalian ibarat serigala di tengah
domba-doma?”.
Kehidupan cinta Gibran juga sangat melankolis. Ia
menjalin kisah cinta dengan dua wanita yaitu Marry Haskell dan May Zaidah. Mary
adalah wanita Amerika yang umurnya 10 tahun lebih tua dari Gibran dan banyak
mewarnai karya-karyanya. May Zaidah adalah wanita Arab kelahiran Nazareth yang
menjalin hubungan cinta melalui surat-surat sampai akhir hayat Gibran. Hubungan
cinta dengan May digambarkan sangat platonis. Kisah yang tidak terbayangkan
karena Gibran tak pernah mengetahui wajah May bahkan melalui selembar foto.
Gibran meninggal dunia di Boston Amerika Serikat 10 April 1931. Beberapa karya
populernya antara lain: Sang Pralambang (1920), Sang Nabi (1923), Pasir dan
Buih (1926), Taman Sang Nabi (1933), Jiwa-Jiwa Pemberontak (1948), Suara Sang
Guru (1958), Potret Diri (1959) dan Sayap-sayap patah.