#navbar-iframe { display: none !important; }

Sunday, August 5, 2012

Stimulasi untuk otak bayi

Menurut hasil penelitian ilmiah dari berbagai macam pakar seperti dokter ahli syaraf, psikolog, dokter anak, dokter kebidanan, dan lain-lain menyampaikan bahwa:
1.      Sudah ada proses belajar sejak dalam kandungan. Rahim ibu lebih menyerupai ruang kelas dari pada anggapan selama ini hanya sebagai ruang tunggu untuk lahir.

2.      Janin telah dapat mendengar secara jelas pada usia enam bulan dalam kandungan, sehingga ia dapat menggerak-gerakkan tubuhnya sesuai dengan irama nada suara ibunya atau cara ibunya berbicara.
3.      Janin juga mampu untuk belajar sedikit mengenai musik pada usia 4/5 bulan dalam kandungan. Artinya: secara pasti janin dapat bereaksi terhadap bunyi dan melodi dengan cara berbeda-beda terhadap ritme atau irama musik. Misalnya: Jika kita memutar lagu berirama lembut, maka janin yang sedang gelisah sekalipun akan merasa tenang atau relaks. Sebaliknya jika kita memutar lagu-lagu dengan irama cepat seperti Rock, maka janin menjadi kurang tenang.
4.      Janin dalam kandungan sudah memiliki perasaan, kesadaran, dan daya ingat.
5.      Janin dalam kandungan yang diberi rangsangan musik secara teratur dan terus-menerus ternyata mampu memacu kecerdasan bayi setelah lahir.
Atas dasar hasil penelitian dari para pakar tersebut maka kami membuat CD Genius Baby yang khusus didesain untuk mempersiapkan kelahiran bayi Anda dengan cerdas.
Anak sudah dimilai sejak awal dari kehamilan ibu karena waktu itulah terbentuknya organ-organ yang menjadi cikal-bakal seorang manusia.  Hal itu dapat dioptimalkan selain dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan senam hamil, juga melalui terapi musik.

Dengan terapi musik ini dapat merangsang kecerdasan otak janin. Karena itulah setiap hari sang janin dalam kandungan perlu mendengarkan musik yang menenangkan perasaan agar ia kelak tumbuh menjadi anak yang cerdas.
     
Terapi musik itu adalah materi musik yang mampu mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang, baik fisik maupun mental karena ada keterkaitan antara musik dengan emosi atau mental seseorang.  Khusus untuk ibu-ibu hamil, terapi musik ini bertujuan untuk memberikan stimulasi pada janin.
     
Patut diketahui bahwa terbentuknya telinga janin diawali pada usia kehamilan 24 minggu atau 5-6 bulan.  Bila seluruh bagian dari telinga telah terbentuk, maka si janin akan mendengar suara yang datang dari luar, seperti layaknya kita semua.  Yang lebih menakjubkan lagi, terbukti bahwa janin bukan saja mendengar, tetapi juga memberikan respon terhadap suara yang didengarnya.        

Berdasarkan perkembangan embriologi, otak terdiri dari dua belahan, yakni belahan otak kanan dan belahan otak kiri yang pembentukannya dimulai pada awal-awal kehamilan sampai bayi lahir.  Belahan otak kiri merupakan tempat untuk melakukan fungsi akademik yang terdiri dari berbicara/kemampuan tata bahasa, baca-tulis-hitung, daya ingat, logika, angka, analisis dan lainnya. Karena bersifat logis, maka otak kiri berhubungan erat dengan pembentukan kecerdasan otak anak pada pendidikan formal.  Sedangkan belahan otak kanan berkaitan dengan perkembangan artistic dan kreatif, perasaan, gaya bahasa, irama, imajinasi, khayalan, warna, pengenalan diri dan orang  lain, sosialisasi dan pengembangan kepribadian.
      
Bila menyimak penjelasan tersebut jelas sekali bahwa fungsi otak kiri dan otak kanan, ada kaitannya dengan musik.  Dengan demikian, pada pelaksanaan terapi musik bagi ibu-ibu hamil, maka perangsangan atau stimulasi  mental haruslah mencakup perkembangan dari kedua belahan otak tersebut agar sang bayi kelak tumbuh dan berkembang menjadi individu atau manusia seutuhnya.  Dengan kata lain, ada keseimbangan antara fungsi otak kiri dan fungsi otak kanannya.

Adapun manfaat terapi musik dalam kehamilan sebagai upaya mengoptimal kan kecerdasan si kecil, antara lain:

Pertama, bagi ibu hamil/ibu setelah melahirkan, terapi musik dapat menimbulkan reaksi psikologis karena musik bisa menenangkan dan memberikan perasaan;

Kedua
, melalui terapi musik dapat menyongsong masa depan bayi/anak yang lebih cemerlang karena menghadapi era globalisasi individu yang memiliki keterampilan otak akan dihargai lebih tinggi dan sangat dibutuhkan dibandingkan individu yang hanya mengandalkan kekuatan otak.
      
Ketiga
, kegiatan terapi musik ternyata dapat membantu ibu hamil agar terapi dapat mempertahankan kesehatan jasmani, pikiran dan emosi.

Keempat,
melalui rangsangan-rangsangn musik yang diperdengarkan kepada janin/bayi secara teratur, maka dapat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut kelak di kemudian hari.

Kelima, maka dalam diri anak kelak akan tumbuh kepribadian yang kuat dan ia mampu menyerap banyak hal.

Keenam, dengan terapi musik menjadi janin/anak dapat meresapi musik,yang berarti ia juga mampu memahami perasaan orang lain.